Thursday, January 17, 2013

Semarang banjir, kita bisa apa?


Yang ada hanya pikiran2 sederhana, cari jalur alternatif yg gak kena banjir atau hijrah ke wilayah Semarang yg lebih tinggi semisal Gunungpati atau Mijen.

Yang mikir dikit, pilih ngomel-ngomel salahkan kinerja pemerintah yg tidak becus. ngeluh tentang buruknya drainase.




Seharusnya bukan cuma pasrah & ngomel yg bisa kita  lakukan. karena di negeri Ini rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi. rakyat itu siapa? ya kita-kita ini. Mungkin masih sulit dipercaya bahwa kita  punya 'power' sebesar itu.

yah, memang benar.. terlalu lama dijajah menjadikan mental kita jadi cemen. Hanya bisa
pasrah menerima derita2 yang sebagiannya disebabkan oleh penguasa.

Jalan rusak, rumah banjir cuma bisa pasrah. duit pajak dicaplok pejabat juga pasrah. Dana proyek
pembangunan disunat juga pasrah.. fiuhh #hopeless

Seperti singa bermental domba. sebenarnya kuat&berkuasa tapi untuk sekedar mengaum saja tak bisa. lalu bagaimana seharusnya rakyat menjalankan kuasanya??

Saya yakin, kita masih hafal dengan sila ke 4 Pancasila. Kerakyatan yg dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan PERWAKILAN

kita jalankan kekuasaan kita melalui WAKIL kita di DPR & DPRD. Wakil kita inilah yg tentukan berapa prosentase anggaran yg digunakan untuk mengatasi banjir, pengentasan kemiskinan dan lain sebagainya.

Selama ini bisa jadi kita merasa tidak punya wakil yang bisa suarakan aspirasi kita. wajar, karena Pemilu saja kita tak berpartisipasi (bagi yg golput). secara tidak langsung kita -- saya anggap yang baca tulisan di blog ini adalah kelas menengah ke atas yg punya kemudahan untuk akses informasi -- membiarkan terpilihnya Anggota Dewan yang main curang. Saya katakan curang karena mereka beli suara rakyat kelas bawah. harganya berapa? variatif di kisaran 50rb.

Wakil rakyat model kayak begini ini yang bikin sengsara.. yg ada di pikiran mereka cuma cari cara biar cepet balik modal. Setiap pembahasan anggaran, mereka gak setujui kalo belum dapat bagian. uang pelicin dengan sebutan "susu segar" atau "apel" diambil dari uang rakyat juga. percaya gak percaya besarannya milyaran mas bro.. Belum lagi kalo mereka minta jatah proyek, dijamin anggarannya bengkak tapi pengerjaannya asal-asalan.

Tahun ini orang-orang yang mau jadi anggota dewan mulai kelihatan. mulai sekarang pelajarilah mereka satu persatu. masih ada satu tahun untuk lakukan pengamatan terhadap orang-orang ini.

Harapan tak boleh padam. sekecil apapun berikanlah kontribusi.


EmoticonEmoticon